Senin, 02 Mei 2016

Memaksimalkan Gerak Tubuh dalam Public Speaking

Setiap insan yang sadar akan kemampuan pada dirinya, sadar dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya tentu akan terus memacu diri untuk belajar. Seperti ungkapan dalam dunia pendidikan "Belajar Sepanjang Hayat". Demikian pula halnya dalam dunia public speaking, harus kita akui bahwa tidak semua oerang memiliki kemampuan yang baik dalam hal public speaking, termasuk salah satu hal yang sering menjadi bahan diskusi adalah bagaimana cara kita memaksimalkan gerak tubuh pada saat kita melakukan public speaking. Pada artikel kali ini, kami akan berbagi pengetahui tentang "Memaksimalkan Gerak Tubuh dalam Public Speaking".

Banyak training-training Public Speaking diadakan di berbagai lembaga. Hal ini dilakukan karena kita telah menyadari bahwa kemampuan public speaking sangat menunjang aktivitas apapun. Apakah itu di bidang akademik, profesional maupun perusahaan. Training Public Speaking yang kerap dilaksanakan oleh beberapa lembaga diantaranya adalah membahas bagaimana memaksimalkan gerakan tubuh. Berbicara di depan umum yang bukan hanya sekadar berbicara melainkan memberikan power atau kekuatan yang lebih kepada pendengar. Oleh sebab itu salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menambah kekuatan dari apa yang kita sampaikan adalah dengan menambah gerakan-gerakan bagian tubuh tertentu.

Pada artikel kali ini, kita akan memperlajari gerakan anggota tubuh yang pertama, yaitu gerakan tangan. Menggerakkan kedua tangan kita disaat menyampaikan materi yang akan disampaikan.

Tentu kebanyakan pendengar lebih menyukai seorang pembicara public speaking yang menggunakan kedua tangannya sebagai penambah kekuatan saat presentasi. Daripada para pembicara yang hanya meletakkan kedua tangannya diatas meja atau diam saja dengan gaya lainnya. Tangan yang digerakkan saat kita menyampaikan materi juga dapat menambah suasana menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Tentunya gerakan tangan tersebut bukanlah gerakan tangan yang sembarangan.

Sesuaikan gerakan tangan dengan penjelasan yang disampaikan. Mengepakkan tangan, mengangkat bagian siku atau memajukan salah satu dari kedua tangan dapat kita lakukan dengan seimbang. Hal ini juga akan membantu pendengar untuk memahami apa yang tengah disampaikan. Harapannya dengan cara ini pula semangat pendengar tetap terjaga selama acara atau pelatihan public speaking.

Demikian penjelasan singkat mengenai memaksimalkan bagian anggota tubuh kita yaitu tangan. Selanjutnya akan ada pembahasan mengenai anggota tubuh lainnya. Untuk lebih jelasnya tentu akan kita bahas dalam kursus public speaking yang akan dilaksanakan dalam pertemuan rutin. Selamat belajar, selamat menikmati.
Share:

Mengatasi Nervous Saat Menjadi Pembicara di Depan Umum

Gugup atau nervous menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi siapa pun yang ingin tampil berbicara di depan orang lain, pidato di depan orang banyak, dan presentasi di depan klien. Bahkan seorang pembicara handal atau presenter yang sudah sering tampil di depan umum (publik) mengalami hal ini. Dulunya juga mereka sering mengalami nervous yang berlebihan. Apalagi bagi Anda yang belum pernah atau sangat jarang berbicara di depan umum. Ketakutan yang dirasakan bisa jadi melebihi ketakutan terhadap kematian.
Sebetulnya grogi merupakan reaksi atau mekanisme alamiah yang muncul dari diri sendiri. Sama seperti halnya perasaan khawatir. Perasaan-perasaan ini muncul di saat kita akan menghadapi hal-hal berikut ini :

1. Situasi dan Tempat Baru
   Contoh : Anda akan pergi ke sebuah daerah. Muncul ketakutan dan kekhawatiran yang datang tiba-tiba. Di otak Anda terbayang berbagai ketakutan yang sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan

2. Situasi yang Mengancam
    Anda akan mengendari kendaraan umum. Tiba-tiba saja Anda khawatir kalau-kalau Anda ditodong orang jahat dan bentuk kejahatan-kejahatan lainnya.

3. Lingkungan dan Orang-orang Asing 
    Anda diterima kerja di kantor baru. Hari ini adalah hari pertama Anda. Saat akan berangkat atau memasuki pintu kantor Anda sangat-sangat grogi. Seolah-olah orang-orang lama akan menghakimi Anda. Anda juga takut Anda tidak akan betah karena tidak bisa beradaptasi dan ketakutan-ketakutan lainnya

4. Aktivitas Baru atau Jarang Dilakukan 
    Anda tiba-tiba diberi rejeki dapat mobil baru. Padahal Anda belum bisa dan belum pernah belajar. Tentu akan hadir perasaan yang campur aduk. Gembira bercampur nervous. Saat mobil itu datang dan Anda duduk di belakang kemudi, Anda gemeteran. Ditambah saat tangan Anda merasakan getaran mesin, perasaan nervous semakin kuat dirasakan. Perasaan grogi juga akan terus dirasakan di minggu-minggu pertama Anda berlatih menyetir mobil. Anda takut kecelakaan atau mengalami insiden-insiden lain

5. Tantangan dan Tekanan Baru 
   Seorang pembalap sekelas Valentino Rossi saja selalu merasakan grogi yang luar biasa setiap menghadapi sesi balapan. Padahal Rossi musim balapan tahun lalu pernah merasakan sirkuit yang sekarang akan dilaluinya juga. Setiap balapan Rossi dan pembalap lain juga sering mengalami grogi.

Jadi nervous atau grogi merupakan perasaan yang dimiliki semua orang di dunia ini. Bukan Anda saja.

Perasaan grogi ini semacam sinyal yang memberi tahu kita untuk waspada, lebih hati-hati, melakukan sebuah persiapan dan perencanaan. Sebab jika tidak hati-hati maka kita akan menanggung sebuah resiko dari kesalahan dan kegagalan.

Dari perasaan grogi inilah kita diberikan sinyal untuk memahami apa yang sebenarnya akan kita hadapi. Kita juga diajak untuk mengenal resiko-resiko yang mungkin saja akan kita tanggung jika kita melakukan kesalahan. Kita diajak untuk mengenal berbagai kemungkinan yang bisa terjadi yang sifatnya unpredictable.

Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk meminimalisir resiko dan kesalahan, juga untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi maka kita HARUS MELAKUKAN PERSIAPAN DAN PERENCANAAN. INILAH KENAPA TUHAN MEMBERIKAN ANUGERAH PERASAAN GROGI atau NERVOUS. Tidak lain supaya kita melakukan persiapan sebelum kita melakukan sesuatu.

Nah, inilah yang harus dilakukan juga saat Anda mendapat panggilan kehormatan untuk menjadi pembicara di sebuah forum. Anda harus melakukan persiapan dan perencanaan. Persiapan itu misalnya Anda berlatih lagi, mengetahui tema acara, mencari informasi dan data-data yang berkaitan dengan acara, mengetahui siapa saja yang hadir, menyusun file-file power point presentasi, memahami susunan acara, dan elemen-elemen lain yang ada dalam acara tersebut.

Anda juga harus mempersiapkan rencana-rencana yang akan dilakukan pada saat acara nanti. Anda mungkin merencanakan apa yang akan diomongkan di pembukaan. Merencanakan kejutan-kejutan dan game di tengah-tengah presentasi Anda. Juga merencakan opsi-opsi tertentu jika sesuatu mungkin saja terjadi di acara tersebut.

Jadi, mulai saat ini, Anda harus bersahabat dan mensyukuri kehadiran makhluk baik hati bernama Si Grogi ini. Kemudian, Anda harus sering tampil dan berbicara di depan umum. Sambutlah tawaran-tawaran yang menantang Anda tampil di depan orang banyak. Karena seringnya, Anda akan menjadi orang terbiasa dan bisa mengendalikan perasaan grogi. Bisa karena biasa.

Bisa juga dengan cara ini: Anda harus punya impian yang kuat dan besar untuk menjadi pembicara hebat. Ingat-ingatlah impian ini saat grogi datang tak diundang. Kekuatan impian Anda harus lebih besar dari ketakutan Anda. Saat grogi datang, ucapkanlah pada diri sendiri; "saya harus jadi presenter hebat, saya bisa menjadi pembicara hebat, saya harus jadi jagoan presentasi terbaik!" Atau kata-kata self motivation lain yang membuat Anda lebih bersemangat dan lebih berani.

Juga sering-seringlah untuk bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, masuklah ke komunitas-komunitas baru, dan belajarlah untuk menerima kekurangan orang lain. Dengan cara sering bertemu dengan orang lain kita akan melatih diri beradaptasi secepatnya, mempelajari trend terbaru, ide baru, dan melatih kemampuan berkomunikasi.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts